News Feature



Masjid Baiturrahman Perkuat Peradaban Islam di Aceh


Banda Aceh - Gubernur Aceh Zaini Abdullah memamerkan keindahan Masjid Baiturrahman Banda Aceh yang punya wajah baru. Di depan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Zaini menerangkan sejumlah pembangunan yang dilakukan.

Menurut Zaini, Masjid Raya Baiturrahman merupakan masjid bersejarah yang menjadi ikon bagi Aceh sekaligus sebagai simbol peradaban Islam di Tanah Rencong dalam menjalankan misi perjuangan dan penyebaran Islam di tanah air.

Saat tsunami melanda Aceh pada tahun 2004, masjid ini juga menjadi saksi sejarah tempat warga menyelamatkan diri.

"Dengan latar belakang sejarah itu, wajar kalau keberadaan masjid ini mengundang banyak perhatian masyarakat Indonesia dan internasional, yang ingin mengetahui sejarah peradaban Islam di Aceh maupun perkembangan Islam di nusantara," kata Zaini dalam sambutannya saat peresmian Masjid Baiturrahman, Sabtu (13/5/2015).

Wapres Jusuf Kalla meresmikan wajah baru Masjid Raya Baiturrahman Aceh, Sabtu (13/5/2017) Foto: Agus Setyadi-detikcom


"Predikat itu tentunya menjadi landasan bagi kita untuk memperkuat keberadaan masjid ini bagi pengembangan peradaban Islam di masa depan," jelas Zaini.

Saat ini, Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya sebagai tempat melaksanakan ibadah dan salat saja. Tapi juga menjadi salah satu destinasi wisata heritage Aceh.

Berbagai pembenahan dan perbaikan terus dilakukan untuk memperkuat fungsi dan eksistensinya sebagai ikon kebanggaan masyarakat Tanah Rencong.

Untuk pembangunan landscape dan infrastruktur, kata Zaini, sudah dimulai sejak 28 Juli 2015, ditandai dengan ground breaking pemancang tiang pancang pertama. Setelah itu, pembangunan dimulai.
Masjid Raya Baiturrahman Aceh, Sabtu (13/5/2017) Foto: Agus Setyadi-detikcom


12 unit payung elektrik ukuran 24x24 meter bergaya ala Masjid Nabawi di Madinah Arab Saudi dibangun. Dengan adanya payung tersebut, dapat menambah daya tampung jemaah yang semula 9 ribu orang di dalam masjid, menjadi 24.400 jemaah di dalam dan di luar masjid.

"Payung ini secara desain mengikuti payung-payung yang ada di Masjid Nabawi Madinah, dengan maksud untuk menambah keindahan masjid, juga sebagai sarana untuk kenyamanan beribadah para jamaah," ujar mantan menteri Kesehatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tersebut.

Selain itu, juga dibangun basement areal parkir bawah tanah dengan luas 8.600 m2. Area ini dapat menampung 254 unit mobil dan 347 sepeda motor.

Di lantai dasar itu, juga dibangun tempat wudhu dan toilet ramah difabel. Di sekeliling masjid ditanam 32 pohon kurma yang menyerupai Masjid Rasul di Madinah.

"Dalam kesempatan ini dapat saya sampaikan pada Bapak Wakil Presiden dan seluruh Rakyat Aceh, bahwa untuk meningkatkan pelayanan pengelolaan maka sistem pengelolaan Mesjid Raya kita ini dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Syariat Islam Aceh dengan sistem pengelolaan BLUD," jelas Zaini.

Peresmian wajah baru Masjid Raya Baiturrahman dilakukan oleh Wapres JK dengan memukul tambo. Setelah peresmian, JK ditemani Zaini melihat-lihat wajah baru masjid Baiturrahman baik di lantai dasar atau pun di bawah payung.




Analisis Berita Feature

Judul feature               : Masjid Baiturrahman Perkuat Peradaban Islam di Aceh
Jenis feature                : Feature sejarah
Lead feture                 : Pernyataan (statement)
5W+1H                       :
·         What? Masjid Baiturrahman tempat bersejarah yang tak hanya menjadi tempat untuk beribadah, tapi juga menjadi salahsatu destinasi wisata tang memperkuat peradaban Islam di Aceh
·         Where? Masjid Baiturrahman, Banda Aceh.
·         Why? Masjid Raya Baiturrahman merupakan masjid bersejarah yang menjadi ikon bagi Aceh sekaligus sebagai simbol peradaban Islam di Tanah Rencong dalam menjalankan misi perjuangan dan penyebaran Islam di tanah air
·         Who? Gubernur Aceh Zaini Abdullah
·         How? Berbagai pembenahan dan perbaikan terus dilakukan untuk memperkuat fungsi dan eksistensinya sebagai ikon kebanggaan masyarakat Tanah Rencong.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Dibalik Keuksesan Sate Taichan “Goreng”

FEATURE: Wisata Cirebon dan Sekitarnya

Contoh Kode Etik Public Relation yang Baik dan Buruk