FEATURE: Wisata Cirebon dan Sekitarnya

Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu alasan, misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus berpisah. Mulai dua minggu sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama adalah Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui.

Hari Raya Idul Fitri di Indonesia diperingati sebagai hari libur nasional, yang diperingati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang memang mayoritas Muslim. Idul Fitri di Indonesia disebut dengan Lebaran, di mana sebagian besar masyarakat pulang kampung (mudik) untuk merayakannya bersama keluarga. Selama perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang paling populer dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia adalah ketupat, yang memang sangat familiar di Indonesia, dan Malaysia.

Bagi anak-anak, biasanya para orang tua memberikan uang raya kepada mereka. Selama perayaan, biasanya masyarakat berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang dikenal dengan "halal bi-halal", memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi.

Hari ini berbeda dari hari-hari sebelumnya. Karena saat ini saya sedang berlibur Hari Raya Lebaran, dan saya berada di Kampung halaman saya, Cirebon. Tercium parfum rerumputan desa, cuitan burung yang bernyanyi dengan merdu, dan tawa tangis sepupu-sepupu balita. Tetapi kali ini saya tidak ingin menceritakan sepupu-sepupu menggemaskan itu. Melainkan tentang beberapa tempat yang saya kunjungi di waktu liburan ini.

Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Paralayang Adventure Land atau biasa disingkat sebagai ParaLand. Tetapi ParaLand tidak berada di Cirebon, melainkan berada di Majalengka. Karena jarak Cirebon-Majalengka cukup dekat, jadi kami sekeluarga memutuskan untuk berkunjung kesana.



Dinamakan Paralayang Adventure Land memang tidak hanya tempat untuk terjun dengan paralayang. Tetapi ada semacam outbond nya, dan karena mungkin waktu satu hari tidak cukup untuk mencoba semua wahana. Paralayang Adventure Land juga menyediakan penginapan yang disuguhi pemandangan kota Majalengka dari atas.

Lalu tempat kedua di hari selanjutnya, saya kembali ke Cirebon dan mengunjungi Istana Kerang. Di sini, pengunjung bisa menikmati wisata belanja aneka kerajinan kulit kerang yang disulap cantik menjadi aneka produk. Lokasinya di Desa Astapada, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Ribuan produk dari kulit kerang bisa didapat dengan harga yang terjangkau. Dan produk yang dibuat di Istana Kerang ini hanya bisa didapat di showroom, karena ingin mempertahankan keeksklusifannya.




Ada banyak jenis barang yang dijual di Istana kerang ini, mulai dari piring, mangkok, tempat tisu, taplak meja, tujung saji, rak penyimpanan botol, rangka cermin, lukisan, kaligrafi, lampu, jam dinding. Selain itu, ada furniture juga diantaranya tempat tidur, kursi tamu, kursi teras, meja makan, meja, dan masih banyak lainnya.

Dan tempat terakhir yang sangat khas kalau datang ke cirebon adalah Pusat Batik Trusmi. Bisa dibilang, Batik Trusmi makin eksis seiring keberadaan Cirebon yang semakin menjadi primadona wisata di Jawa Barat ketika orang sudah jenuh dengan Bandung. Sementara dari segi desain dan filosofi, Batik Trusmi konsisten dengan motif tapi sangat terbuka dengan modifikasi.

Untuk yang belum tahu, Batik Trusmi punya motif utama bernama mega mendung. Motif awan ini merupakan akulturasi budaya China dan Islam sejak era Wali Songo. Motif ini terus dijaga sampai sekarang, namun kemudian lahir aneka variasi warna, motif dan bahan. Produk turunan mulai aneka jenis busana, sampai pernak-pernik batik juga tersedia.



Rentang harga batik yang dia jual mulai Rp 25 ribu sampai Rp 1 juta. Kain yang paling mahal adalah batik tulis bermotif Paksi Naga Liman, nama kereta kerajaan milik Keraton Kasepuhan. Rajjas Batik adalah satu dari puluhan gerai batik yang ada di Trusmi, selain tentu saja one stop shopping yang paling besar yaitu Pusat Grosir Batik Trusmi.


Rasa lelah memang telah menghampiri kami sekeluarga, tetapi semua terbayar dengan pengalaman baru yang telah kami buat bersama. Tempat-tempat baru telah kami kunjungi, tinggal tempat kuliner untuk mengisi perut kami yang belum. Kalau ada kesempatan selanjutnya, saya akan berbagi tentang kunjungan ke tempat kuliner.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Dibalik Keuksesan Sate Taichan “Goreng”

Contoh Kode Etik Public Relation yang Baik dan Buruk