Boston Consulting Group dan Cakekinian-nya Arief Muhammad?

Di post sebelumnya kita telah membicarakan Konsep dan Peran dari Public Relation. Dan, apa sih sebenarnya Tujuan Universal dari Public Relation itu sendiri dalam sebuah perusahaan? Semuanya tu adalah tentang citra pada perusahaan. Ya, pertama, jika perusahaan baru tumbuh pastinya seorang Public Relation perusahaan tersebut akan berusaha untuk menciptakan Citra yang baik terhadap konsumen. setelah sudah mendapat image yang baik terhadap konsumen, tugas seorang Public Relation selanjutnya adalah untuk memelihara citra tersebut agar tetap baik. Jika tidak dipelihara sehingga citra terhadap konsumen rusak, Public Relation akan bertindak dengan cara memperbaiki citra tersebut mencadi baik lagi. Lalu setelah kepercayaan terhadap konsumen sudah terbangun lagi, ini saatnya Public Relation untung meningkatkan citra/kualitas perusahaan.

Untuk melengkapi pengetahuan kita tentang citra perusahaan, bahwa pada awal tahun 1970 Boston Consulting Group mengembangkan model untuk mengelola portofolio unit bisnis yang berbeda (atau lini produk utama). The BCG matriks pertumbuhan-pangsa menampilkan berbagai unit bisnis pada grafik tingkat pertumbuhan pasar vs pangsa pasar relatif terhadap pesaing.

Sumber daya yang dialokasikan ke unit bisnis sesuai dengan grid sebagai berikut:

• Question Mark - Sebuah unit bisnis yang memiliki pangsa pasar kecil di pasar pertumbuhan yang tinggi. Unit-unit bisnis membutuhkan sumber daya untuk meningkatkan pangsa pasar, tapi apakah mereka akan berhasil dan menjadi bintang tidak diketahui. Citra dibentuk untuk memberikan edukasi kepada publik mengenai visi perusahaan serta manfaatnya bagi publik.

• Star - Unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang besar dalam industri yang cepat berkembang. Star dapat menghasilkan uang, tetapi karena pasar ini berkembang pesat mereka memerlukan investasi untuk menjaga memimpin itu. Citra dikembangkan untuk memberikan pemahaman kepada publik bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab publik yang kuat. Jika berhasil, star akan menjadi cash cow ketika industri jatuh tempo.

• Cash Cow - Kejenuhan. Perusahaan masih memiliki market share yang tinggi tetapi pertumbuhan pasar yang dikuasai sudah sulit untuk dikembangkan. Sebuah unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang besar dalam industri, dewasa tumbuh lambat. Kas sapi memerlukan sedikit investasi dan menghasilkan uang tunai yang dapat digunakan untuk berinvestasi di unit usaha lainnya.

• Dog - Perusahaan berada di posisi terendah. Citra harus mampu mengawal manajemen dalam melakukan revitalisasi usaha. Sebuah unit bisnis yang memiliki pangsa pasar kecil dalam industri dewasa. Seekor anjing mungkin tidak membutuhkan uang yang besar, namun ikatan modal yang lebih baik yang dapat digunakan di tempat lain. Kecuali anjing memiliki beberapa tujuan strategis lainnya, maka harus dilikuidasi jika ada sedikit prospek untuk mendapatkan pangsa pasar.

Nah setelah mendapat teori dari Boston Consulting Group, mati kita langsung menganalisis pada suatu perusahaan. Saya ingin mengambil perusahaan “Cakekinian”. “Cakekinian” sendiri adalah bisnis kue kekinian yang dimana Foundernya adalah Arief Muhammad seorang Enterpreneur muda dan juga Vlogger. Kita semua tau ya sekarang banyak sekali artis yang membuat oleh-oleh baru yang harapan nya bisa menjadi khas dari kota tersebut. Tetapi berbeda dengan kue kekinian yang dibuat Arief Muhammad, yaitu “Cakekinian”.

Kalau Laudya Chintya Bella punya “Bandung Makuta” yang hanya dijual di Bandung, atau Ruben Onsu dengan nama kuenya diambil dari nama anaknya sendiri yaitu “Thal Cake” memegang district Semarang. Di Jogja pun ada “Mamahke Jogja” dan “Jogja Scrummy” milik Zaskia Adya Mecca dan Dude Herlino. Berbeda dengan “Cakekinian”, Arief Muhammad memilih untuk menyebar “Cakekinian” ke berbagai kota besar di Indonesia. 

Tetapi usaha ini baru saja dirintis oleh Arief Muhammad kurang dari satu bulan, jadi toko tetap “Cakekinian” baru hanya ada di Bogor. Dan jangan khawatir buat yang jauh dari Bogor karena “Cakekinian” sering mengadakan road selling di daerah Jabodetabek yang dinamakan oleh Arief Muhammad sendiri adalah “Ronda Cakekinian”, dan juga ada jasa titip untuk yang berbeda pulau.

Itu termasuk strategi dari Arief Muhammad untuk membangun citra ”Cakekinian”. Karena banyak toko yang tidak membolehkan oranglain menjual produknya. Tapi tidak untuk Arief Muhammad, karena ia sadar bahwa yang ingin mencoba kue unik nya dia tersebar di berbagai kota di Indonesia. Dan saya barusan sudah menyinggung kue unik, jadi kita akan membahas kue nya yang sangat berbeda dari kue kekinian lainya.

Menu yang tersedia di Cakekinian ada tiga macam varian, yaitu Cakekinian KitCake Matcha, Oleo Red Velvet, dan Bang-Bang Chocolate. Dari nama variannya saja sudah bisa ditebak lah rasa dan bahan utamanya yang menjadi primadona dari menu tersebut. Cakekinian Oleo Red Velvet salah satunya, yaitu kue bolu berwarna merah rasa red velvet ini dilapisi dengan filling krim keju di dalamnya dan potongan biskuit Oreo di bagian luarnya. Cakekinian KitCake Matcha adalah kue bolu yang di dalam nya terdapat lapisan wafer KitKat dengan tambahan lapisan matcha di bagian luarnya. Sedangkan Cakekinian Bang-Bang Chocolate adalah kue bolu lembut yang berlapis wafer dengan lapisan rice crispy, caramel, dan coklat seperti Beng-Beng.



Setelah saya cerita sedikit tentang ”Cakekinian”, walaupun kurang dari satu bulan. Tapi menurut saya, ”Cakekinian” sudah di posisi Star. Karena dalam satu hari ”Cakekinian” bisa laku 3000++ box. Sampai terkadang banyak yang tidak kebagian ”Cakekinian” padahal sudah ngantri panjang. Karena sebelumnya citra seorang Arief Muhammad pun sudah bagus, jadi kalau ia buat bisnis, pasti disambut dengan baik oleh para fans dan bahkan yang bukan fans bisa menjadi konsumen nya. Karena kue kekinian yang rasa nya sangat unik dan berbeda dari yang lain itu.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Dibalik Keuksesan Sate Taichan “Goreng”

FEATURE: Wisata Cirebon dan Sekitarnya

Contoh Kode Etik Public Relation yang Baik dan Buruk